Kamis, 11 Juni 2015

Ragam Bahasa

A. Pengertian Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.


B. Macam-Macam Ragam Bahasa

Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media, cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.

1. Ragam bahasa berdasarkan media

Ragam Lisan

Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa dituliskan, ragam bahasa itu tidak bisa disebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak  menunjukan cir-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dengan tulisan,  ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing adapun ciri dari keduanya:


Ciri-ciri ragam lisan:
- Memerlukan orang kedua/teman bicara.
- Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
- Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
- Berlangsung cepat

b. Ragam Tulis

Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalomat. Oleh karrena itu, penggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.


Ciri-ciri ragam tulis:
- Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
- Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
- Harus memperhatikan unsur gramatikal;
- Berlangsung lambat;
- Selalu memakai alat bantu;
- Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
- Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.


Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata) :

Tata Bahasa :
Ragam bahasa lisan

1) Nia sedang baca surat kabar.
2) Ari mau nulis surat.
3) Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.

Ragam bahasa tulisan.
1)  Nia sedang membaca surat kabar.
2)   Ari mau menulis surat.
3)   Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.

Kosa kata :

a.  Ragam bahasa lisan
1)  Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2)  Kita harus bikin karya tulis.
3)  Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak

b.  Ragam bahasa tulisan
1)  Rindi mengatakan bahwa kita harus belajar.
2)  Kita harus membuat karya tulis.
3)  Rasanya masih telalu sulit bagi saya, Pak.

2.  Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur
a.  ragam dialek
b.  ragam terpelajar
c.  ragam resmi
d.  ragam tak resmi.

Contoh:
Ragam dialek      : “Gue udah nonton itu film ”
Ragam terpelajar   : “Saya sudah menonton film itu”
Ragam resmi      : “Saya sudah menonton film itu”
Ragam tak resmi   : “Saya sudah nonton film itu”

C. Ragam Baku dan Tidak Baku

Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya.

Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku. 





Sifat-Sifat Ragam Baku :
1.Mantap   : Sesuai dengan kaidah bahasa. 
2.Dinamis  : Tidak statis, tidak kaku. 
3.Cendikia  : Ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi, digunakan orang-orang yang terpelajar karena dikembangkan melalui pendidikan formal (sekolah).  
4.Seragam  : Pada hakikatnya proses pembakuan bahasa adalah proses penyeragaman bahasa.

D.  Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan

Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran atau buku-buku ilmiah lainnya.

Ragam baku Lisan; ukuran dan nilainya bergantung pada besar atau kecilnya ragam daerah yang terdengar dalam ucapan. Dikatakan baku bila dalam pembicaraannya tidak terlalu menonjol pengaruh logat atau dialek daerahnya.

Contoh Ragam Baku Lisan :
1. Gak sengaja Ardi nginjak pecahan gelas,hingga kakinya luka.
2. Semalem ada berita tentang kecelakaan mobil nabrak motor.
3. Adik lagi ngegambar pemandangan alam di desa.
4. Pak Guru pagi ini menyuruh kami ngumpulin tugas yang    kemarin.
5. Dalam sepekan ini, terjadi banyak kecelakaan di ruas jalan ini          disebabkan oleh rusaknya jalan.
6. Wanita itu melepaskan cincinnya dan membuangnya ke dalam sungai.

Contoh Ragam Baku Tulisan :
1. Maul tidak sengaja menginjak pecahan gelas sehingga kakinya  terluka.
2. Kemarin sore, ada berita tentang kecelakaan mobil yang menabrak    motor.
3. Adik sedang menggambar pemandangan alam di sekolah.
4. Pagi ini pak guru menyuruh kami untuk mengumpulkan tugas yang  diberikan kemarin.
5. Sepekan ini, terjadi banyak kecelakaan diruas jalan itu disebabkan    rusaknya jalan.
6. Pria itu melepaskan cincinnya dan membuangnya ke laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar