Sabtu, 16 Maret 2013

Ilmu Budaya Dasar


ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI KOMPONEN MATA KULIAH DASAR UMUM

Kita telah mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu yang tunggal. Ia lebih disebut gabungan antara sosial scince dengan humaniora scince yang dapat memecahkan masalah dalam kehidupan. Komponen yang paling utama dalam membentuk Ilmu Budaya Dasar itu ada empat yaitu Filsafat, Teologi, Sejarah dan Seni.

Filsafat yang sering disebut sebagai induk ilmu, merupakan ilmu yang berusaha memberi jawab atas pertanyaan-pertanyaan yang sangat esensial. Melalui filsafat, orang akan mengetahui jawaban-jawaban yang diberikan oleh filsafat, orang akan mengetahui hakikat yang dipertanyakan tersebut.

Teologi atau yang sering disebut ilmu agama, akan mengajar banyak kepada kita tentang manusia, sejarahnya, tujuannya, tugas dan tanggung jawabnya di dunia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dan sebagainya. Teologi juga membekali manusia untuk mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia sebagai pelaku kebudayaan. Pendek kata hanya teologilah yang mampu menuntun manusia menjadi “insane kamil” atau manusia yang utuh.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA.

Dari batasan tersebut, maka yang dimaksudkan dengan manusia sebagai makhluk berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan. Karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil,

Bukan hanya dalam memperoleh kebahagiaan, manusia yang mengaku dirinya sebagai makhluk berbudaya dalam menikmati hidup. Jelas untuk mendapatkan maupun dalam menikmati kebahagiaan, manusia yang ingin disebut berbudaya, selalu berusaha tidak mengurangi kebahagiaan pihak lain.

HAKIKAT CINTA KASIH

Sulit untuk diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental begitu fundamentalnya sampai kepada satu kesimpulan yaitu bahwa mati tanpa cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa. Secara sederhana cinta bisa dikatakan sebagai panduan rasa simpati antar dua makhluk. Cinta memang sangat erat terpaut dengan kehidupan manusia. Kendatipun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berfikir tentang apa dan bagaimana cinta itu.

Sebagai suatu seni cinta memerlukan pengetahuan dan latihan. Dan sebagaimana lazimnya mempelajari suatu seni, maka dibutuhkan pengetahuan teoritik terlebih dahulu sebelum menguasai prakteknya. Berkat perpaduan antara kemampuan teoritik dan praktis seni bias dikuasai, berupa intuisi dan hakikat penguasaan. Akan tetapi hal itu belum cukup dan masih harus dilengkapi dengan suatu sikap bahwa menguasai seni
2. CINTA KASIH DALAM BERBAGI DIMENSI
­
Dari pembahsan diatas dapat ditarik suatu kebenaran bahwa cinta telah diakui secara universal, dalam arti telah merupakan pengertian yang sangat umum. Lebih tegasnya, yang namanya cinta tidak sekedar pertautan antara unsure-unsur yang telah disebutkan, tetapi lebih luas dari itu. Secara longgar kasih sayang dapat diartikan sebagai perasaan sayang, perasaan cinta. Kasih sayang adalanh satu kondisi yang merupakan pertumbuhan lebih lanjut dari cinta. Berbagai bentuk kasih sayang berdasarkan kasus hubungan orang tua dengan anaknya.

1.    Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap aktif sementara anak bersikap pasif
Dalam hubungan ini orang tua memberikan kasih sayang yang berlebih kepada anak sementara sianak tanpa sedikitpun memberikan respond an membuat si anak tidak mandiri

2. Suatu bentuk kasih sayang dimana oarang bersikap pasif sementara anak           bersikap aktif
Dalam bentuk ini si anak yang berbelebih kepada orang tuanya namun orang tua cenderung mendiamkan tingkah laku si anak dan tidak memberikan respon
3.  Suatu bentuk kasih sayang dimana oarang bersikap pasif sementara anak bersikap pasif
Dalam bentuk ini jelas masing-masing pihak membawa cara hidup dan tingkah lakunya tanpa salaing memperhatikan satu sama lain

3. KASIH SAYANG

Dalam kehidupan kasih sayang diartikan sebagai perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan pertumbuhan dan kunci kebahagiaan. Kesimpulannya kasih sayang dialami oleh setiap manusia, karena kasih sayang merupakan rangkaiian hidup manusia. Sejak lahir anak rtelah mengenal kasih sayang, meskipun adapula kelahiran anak tidak diharapkan namun hal itu termasuk pengecualian. Kelahiran anak yang tidak diharapkan, umumnya bukan lahir karena hasil kasih sayang. Kasih sayang yang berlebihan cenderung merupakan pemanjaan.

4. KEMESRAAN

Kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria-wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakat. Kesimpulannya kemesraan merupakan bagian hidup manusia. Didalam kehidupan manusia terdapat berbagai kasus kemesraan dan kemesraan dapat membangkitkan daya kreatifitas manusia untuk menciptakan atau menikmati seni budaya, senisastra, seni music, dan sebagainya.
5. PEMUJAAN

Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhannya. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Jelaslah bagi kita, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri.

a. Cara Pemujaan
Dalam kehudupan manusia terdapat berbagai cara pemujuaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Oleh karena itu, pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan tuhannya.

b. Tempat Pemujaan
Mesjid, Gereja, Candi, Pura dan lain-lain merupakan tempat manusia berkomunikasi dengan tuhannya. Karna tempat itu dianggap suci, maka tidaklah pantas dan tidak wajar bila tempat-tempat itu dipergunakan untuk segala keperluan, kecuali keperluan untuk membesarkan nama Tuhan

c. Berbagai Seni Sebagai Manifestasi Pemujaan
Pemujaan terhadap Tuhan pada hakekatnya merupakan manifestasi cinta pada Tuhan. Cinta membangkitkan daya kreatifitas. Pengertian dasar kreativitas adalah mencipta, menemukan, berkarya, mencari bentuk-bentuk yang dapat mewujudkan hubungan yang misterius.

6. BELAS KASIHAN

Ada berbagai macam cinta, yang pertama cinta agape yaitu cinta manusi kepada Tuhan yang diterangkan pada kegiatan belajar. Kedua, cinta philia ialah cinta kepada ayah- ibu dan saudara. Dan yang ketiga, cinta eros/amor ialah cinta antara pria dan wanita. Disamping itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesame. Cinta sesame ini diberikan istilah “belas kasihan” untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.

Perbuatan atau sifgat yang menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Dalam kehidupan banyak sekali yang harus kita kasihi dan banyak cara kita menumpahkan rasa belas kasihan. Yang perlu kita kasihani antara lain yatim piatu, orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang bebar-benar tidak mampu kerja, orang sakit dirumah sakit, orang cacat, masyarakat yang hdup menderita.

7. MANUSIA DAN CINTA KASIH

Dalam diri setiap manusia terdapat dua sumber kekuatan yang menggerakkan manusia untuk berbuat atau bertingkah laku termasuk untuk mencinta atau dicinta, tentunya. Dua sumber kekuatan yang dimaksud tadi adalah akal dan budi di satu pihak, dan dipihak lain adalah nafsu.

Dalam cinta kasih atau cinta sejati tidak ada kehendak untuk memiliki, apalagi menguasai. Yang ada hanyalah rasa solidaritas, rasa senasib dan sepenanggunagan deng ayng kita cintai dan tumbuh secara wajar serta bersifat suka rela. Cinta kasih sejati sedikitpun tidak ada hubungan dengan kenikmatan atau keinginan. Cinta kasih tidak mengenal iri, cemburu, persaingan dan sebangsanya.

      RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah dimiliki dapat disebut berfilsafat. Akan tetapi tidak semua orang mampu berpikir kefilsafatan. Pemikirang kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proses berpikir yang logic dan analitik. Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang juga menyandarkan diri kepada suatu analisis. Analisis adalah kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu sehingga pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu :

1)  Menyeluruh artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandangan tertentu.
2)  Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental.
3)  Spekulatif artinya hasil pemikiran yang didapat dijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya.

Renungan atau pemikiran yang dibahas dalam modul ini ialah yang berhubungan dengan keindahan. Setiap hasil seni lahir dari hasil renungan. Renungan yang didasarkan atas tiga macam teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis.