Rabu, 21 Oktober 2015

Perkembangan Telematika

Defini Antarmuka
Antarmuka atau bisa disebut juga dengan user interface berfungsi untuk menghubungkan user (pengguna) dengan system operasi , sehingga computer tersebut bisa digunakan. Terdapat dua antarmuka yaitu CLI (Command Line Interface) dan GUI (Graphical User Interface). CLI adalah antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan system operasi melalui text-terminal dengan cara mengetikkkan baris-baris tertentu. Sedangkan GUI adalah antarmuka dimana pengguna berinteraksi melalui gambar, grafik, ikon, menu dan menggunakan perangkat penunjuk seperti mouse maupun trackball. Dalam sejarah mencatat bahwa XEROX PARC (Palo Alto Research Center) yang pertama kali meriset tentang GUI
 
Fitur Pengguna Telematika
Ada terdapat fitur-fitur pengguna telematika diantaranya
-      Computer Vision
Ilmu pengetahuan teknologi dari mesin yang melihatnya
-      Speech Recognition
Fitur antar muka telematika berupa suara berubah menjadi tulisan
-      Speech Synthesis
Buatan manusia hasil pembicaraan manusia
-      Tangible User Interface
Antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik
-      Head Up Display System
Yaitu tampilan transparan yang menampilkan data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat kearah yang lain dari sudut pandang biasanya.
 
Sebagai alternatif pengganti sinyal internet 3G yang kurang stabil, Google kini merilis sebuah layanan internet khusus untuk warga Jakarta.

Layanan berbasis WiFi itu adalah hasil kerjasama antara Google dan Indomog. Di mana keduanya coba menawarkan koneksi internet melalui sejumlah WiFi hotspot yang telah tersebar di sekitar Jakarta.

Untuk menikmati layanan itu, pengguna terlebih dahulu harus mengunduh aplikasi bernama Google WiFi Passport di Play Store. Piranti lunak ini khusus untuk perangkat Android 2.2 ke atas.

Setelah diinstal maka pengguna akan dimintai kode voucher yang bisa dibeli melalui Carefour, 7-eleven, Circle K, Hypermart, Ramayana dan outlet lainnya yang bekerjasama dengan Indomog.

Harga voucher untuk menikmati layanan tersebut diklaim cukup terjangkau. Contohnya, untuk akses internet selama 20 hari pengguna akan di-charge sebesar Rp 20 ribu. Sementara untuk 50 hari akan dikenakan biaya Rp 50 ribu.

Seperti yang tertulis pada situs Google dan dikutip detikINET, Senin (28/10/2013), sayangnya layanan tersebut hanya tersedia untuk warga Jakarta. Dan itu pun masih terbatas pada akses WiFi tertentu yang sudah didaftarkan.

Sumber: 

Kamis, 11 Juni 2015

Chord Five Minutes-Ksatria

Ada sebuah lagu baru dari Five Minutes di album ke-10 yang berjudul KSATRIA, namun belum semua kawan-kawan mengetahui Chord dari lagu tersebut. Disini saya akan berbagi Chord lagu ini yang saya kulik sendiri.

Bm F#m
Ku terlahir di iringi tangisan
G D A
Ku disambut sebuah senyuman
Bm F#m
Ditakdirkan menjalani satu peran
G D A
Tuk mencari kebahagiaan

(*)
G D
Terombang ambing di tengah lautan
E F#m
Hadapi semua getir kehidupan

REFF :
G D
Ku lawan ombak yang menerjang jiwaku
G Bm A
Ku terjang badai yang menghadang keras hidupku
G D
Ku daki gunung yang menghalangi aku
G Bm A D
Tuk tetap bertahan hidup didunia

Bm F#m
Ku berdiri bagaikan ksatria
G D A
Meski lelah raga ini untuk bertahan

BACK TO : (*), REFF


Semoga bermanfaat guuyyysssss............

Ragam Bahasa

A. Pengertian Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.


B. Macam-Macam Ragam Bahasa

Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media, cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.

1. Ragam bahasa berdasarkan media

Ragam Lisan

Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa dituliskan, ragam bahasa itu tidak bisa disebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak  menunjukan cir-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dengan tulisan,  ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing adapun ciri dari keduanya:


Ciri-ciri ragam lisan:
- Memerlukan orang kedua/teman bicara.
- Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
- Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
- Berlangsung cepat

b. Ragam Tulis

Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalomat. Oleh karrena itu, penggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.


Ciri-ciri ragam tulis:
- Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
- Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
- Harus memperhatikan unsur gramatikal;
- Berlangsung lambat;
- Selalu memakai alat bantu;
- Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
- Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.


Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata) :

Tata Bahasa :
Ragam bahasa lisan

1) Nia sedang baca surat kabar.
2) Ari mau nulis surat.
3) Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.

Ragam bahasa tulisan.
1)  Nia sedang membaca surat kabar.
2)   Ari mau menulis surat.
3)   Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.

Kosa kata :

a.  Ragam bahasa lisan
1)  Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2)  Kita harus bikin karya tulis.
3)  Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak

b.  Ragam bahasa tulisan
1)  Rindi mengatakan bahwa kita harus belajar.
2)  Kita harus membuat karya tulis.
3)  Rasanya masih telalu sulit bagi saya, Pak.

2.  Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur
a.  ragam dialek
b.  ragam terpelajar
c.  ragam resmi
d.  ragam tak resmi.

Contoh:
Ragam dialek      : “Gue udah nonton itu film ”
Ragam terpelajar   : “Saya sudah menonton film itu”
Ragam resmi      : “Saya sudah menonton film itu”
Ragam tak resmi   : “Saya sudah nonton film itu”

C. Ragam Baku dan Tidak Baku

Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya.

Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku. 





Sifat-Sifat Ragam Baku :
1.Mantap   : Sesuai dengan kaidah bahasa. 
2.Dinamis  : Tidak statis, tidak kaku. 
3.Cendikia  : Ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi, digunakan orang-orang yang terpelajar karena dikembangkan melalui pendidikan formal (sekolah).  
4.Seragam  : Pada hakikatnya proses pembakuan bahasa adalah proses penyeragaman bahasa.

D.  Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan

Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran atau buku-buku ilmiah lainnya.

Ragam baku Lisan; ukuran dan nilainya bergantung pada besar atau kecilnya ragam daerah yang terdengar dalam ucapan. Dikatakan baku bila dalam pembicaraannya tidak terlalu menonjol pengaruh logat atau dialek daerahnya.

Contoh Ragam Baku Lisan :
1. Gak sengaja Ardi nginjak pecahan gelas,hingga kakinya luka.
2. Semalem ada berita tentang kecelakaan mobil nabrak motor.
3. Adik lagi ngegambar pemandangan alam di desa.
4. Pak Guru pagi ini menyuruh kami ngumpulin tugas yang    kemarin.
5. Dalam sepekan ini, terjadi banyak kecelakaan di ruas jalan ini          disebabkan oleh rusaknya jalan.
6. Wanita itu melepaskan cincinnya dan membuangnya ke dalam sungai.

Contoh Ragam Baku Tulisan :
1. Maul tidak sengaja menginjak pecahan gelas sehingga kakinya  terluka.
2. Kemarin sore, ada berita tentang kecelakaan mobil yang menabrak    motor.
3. Adik sedang menggambar pemandangan alam di sekolah.
4. Pagi ini pak guru menyuruh kami untuk mengumpulkan tugas yang  diberikan kemarin.
5. Sepekan ini, terjadi banyak kecelakaan diruas jalan itu disebabkan    rusaknya jalan.
6. Pria itu melepaskan cincinnya dan membuangnya ke laut.

Data Penelitian

Berdasarkan karakteristiknya, data penelitian diklasifikasi ke dalam berbagai macam seperti tipe penelitiannya, sumbernya, subjeknya, formatnya, kegunaannya dan lain-lain. Jenis data penelitian subjek fisika berbeda dengan jenis data subjek biologi, jenis data ekonomi berbeda pula dengan jenis data antropologi, paleontologi, kedokteran dan sebagainya. Berikut ini beberapa contoh jenis-jenis data penelitian:

A. Berdasarkan Tipe Penelitian

a.     Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dapat diinput ke dalam skala pengukuran statistik. Fakta dan fenomena dalam data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan dalam numerik.

b.     Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dapat mencakup hampir semua data non-numerik. Data ini dapat menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena yang diamati.


B. Berdasarkan Sumber

a.     Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau dirinya sendiri. Ini adalah data yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu atau pada periode waktu tertentu.

b.     Data Sekunder
Data seunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain, bukan peneliti itu sendiri. Data ini biasanya berasal dari penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau organisasi seperti BPS dan lain-lain.


C. Berdasarkan Cara Memperoleh

a.     Data Observasional
Data observasi adalah data yang ditangkap. Data ini sekali jadi atau tidak bisa diulang, diciptakan atau diganti.

b.     Data Wawancara
Data wawancara adalah data yang diperoleh melalui tanya-jawab antara peneliti dan narasumber.

c.     Data Eksperimental
Data eksperimental adalah data yang dikumpulkan dalam kondisi terkendali atau berbasis laboratorium dan harus bisa direproduksi.

d.     Data Simulasi
Data simulasi adalah data hasil dari penggunaan model dan metadata di mana input lebih penting daripada output. Contoh: model iklim, model ekonomi, model kosmologi dan lain-lain.

e.     Data Referensi atau Kanonik
Data Referensi atau kanonik adalah data statis atau koleksi organik. Contoh: menggunakan data urutan gen yang sudah tersedia, struktur kimia, data sensus dan lain-lain.

f.      Data Derivasi atau Kompilasi
Data derivasi atau kompilasi adalah data reproduksi. Contoh: kompilasi database yang sudah ada untuk membangun struktur 3D.



D. Berdasarkan Format Berkas

a.     Data Kuantitatif
Contoh : SPSS, SAS, Microsoft Ecel, XML dan lain-lain.
b.     Data Kualitatif
Contoh : Microsoft Word, Rich Text Format, HTML dan lain-lain.
c.     Data Geospatial
Contoh : ESRI Shapefile, Geo-referenced TIFF, CAD data, Tabular GIS attribute data, MapInfo Interchange Format, dan lain-lain.
d.     Data Digital Image
Contoh : TIFF, JPEG, Adobe Portable Document Format (PDF) dan lain-lain.
e.     Data Digital Audio
Contoh : Free Lossless Audio Codec, Waveform Audio Format, MPEG-1 Audio Layer, Audio Interchange File Format dan lain-lain.
f.      Data Digital Video
Contoh : MPEG-4 High Profile, Motion JPEG 2000, GIF dan lain-lain.

E. Berdasarkan Subjek Kedokteran

a.     Data Diagnosis
Contoh : subklasifikasi penyakit atau histologi, sitogenetika, penanda molekuler dan lain-lain.

b.    Data Demografi
Contoh : sosial ekonomi informasi, jenis kelamin, usia, ras/etnis dan lain-lain.


            Selain data, variabel juga dibutuhkan dalam menyusun sebuah penelitian. Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Selanjutnya saya akan membahas tentang pengertian serta jenis-jenis variabel. Ada banyak variabel yang dilekatkan berdasarkan perbedaan karakteristik atau ciri-ciri yang terkandung di dalamnya. Desain penelitian korelasional atau eksperimental mengenal lima jenis variabel yaitu : 

a.     Variabel Independent dan Dependent
Variabel bebas atau independent kadang-kadang disebut variabel prediktor, treatment, stimulus, penyebab, input dan lain-lain adalah variabel yang dimanipulasi untuk mengamati efeknya terhadap variabel tergantung.

b.    Variabel terikat atau dependent
Variabel akibat atau output adalah variabel yang diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas.

c.     Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel mediasi mengacu pada proses abstrak yang tidak secara langsung diamati tetapi memiliki link di antara variabel independent dan dependent. Variabel ini dianggap sebagai variabel yang dapat menjelaskan keterkaitan variabel bebas dan terikat tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan, mungkin karena tidak diperhitungkan, tidak dapat diindentifikasi atau tidak dapat diukur. Pada titik ini variabel intervening adalah konsep abstrak yaitu argumen hipotetik yang diusulkan seorang peneliti setelah penelitian selesai dilakukan berupa saran untuk agenda penelitian mendatang.

d.     Variabel Moderating
Variabel moderating adalah variabel mediasi yang sudah diidentifikasi, diukur dan dipertanggungjawabkan mempengaruhi keterkaitan variabel independent dan dependent. Kedudukan variabel moderating adalah memoderasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Dengan demikian variabel moderating memberi efek memperlemah pengaruh.

e.     Variabel Control
Variabel control adalah variabel yang menyebabkan hubungan variabel bebas dan tergantung tetap konstan. Variabel ini mengeliminasi dampak yang diakibatkan dari adanya variabel-variabel moderating.

f.      Variabel Asing (Extraneous)
Variabel extraneous atau variabel asing adalah faktor-faktor dalam lingkungan penelitian yang mungkin memiliki efek terhadap variabel dependent, tetapi tidak diketahui keberadaanya. Variabel asing sangat berbahaya karena dapat merusak validitas sebuah penelitian. Jika memang tidak dapat dikendalikan, variabel asing harus setidaknya dipertimbangkan ketika menafsirkan hasil.

Sumber : http://www.academia.edu/3160247/Metodologi_penelitian