Pada
postingan sebelumnya kita telah membahas
tentang deskripsi penalaran, dan penalaran ada 2 bentuk yaitu Penalaran
Deduktif dan Induktif. Pada
postingan kali ini kita akan
membahasmateri penalaran deduktif.
PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran Deduktif merupakan proses penalaran untuk manarik kesimpulan
berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi
yakni dimulai dari hal-hal umum,
menuju kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah, proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari
suatu hukum menuju kepada hal-hal
yang kongkrit.
Contoh
:
Premis 1 : Semua mahasiswa Universitas A memiliki KTM.
Premis 2 : Kasno adalah mahasiswa A.
Kesimpulan : Kasno memiliki KTM.
Macam – Macam Penalaran Deduktif
a)
Silogisme
Silogisme adalah
suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan)
dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain
bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. Contohnya:
o Semua manusia
akan mati
o Emon adalah
manusia
o Jadi, Emon
akan mati (konklusi / kesimpulan)
b)
Entimen
Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama
diketahui. Contoh :
o Kelalawar tidak
keluar dari sarang pada saat
ada sinar matahari
o Pada malam
hari tidak ada matahari
o Pada malam
hari kelalawar keluar dari sarang.
Sumber
:
-
http://www.perkuliahan.com/makalah-kalimat-deduktif-induktif-bahasa-indonesia
/#ixzz3UkP1lPtc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar