KENYATAAN YANG MENYAKITKAN
Kisah sepasang kekasih yang tinggal di desa Dayeuh Kolot,
Bandung. Mereka bernama Rino dan Aisah. Persahabatan mereka sudah terjalin
sejak menduduki bangku sekolah dasar hingga kini mereka tumbuh dewasa.
Awalnya kedekatan
mereka biasa-biasa saja, suatu ketika ada pertunjukan drama di SMA tempat
mereka sekolah, Rino dan Aisah dipasangkan sebagai pangeran dan permaisuri.
Karena sering beradu acting akhirnya tumbuhlah benih-benih cinta, mereka pun
pacaran.
Setelah lulus SMA Aisah
ingin sekali menjadi artis agar dirinya bisa terkenal. Niatnya yang sudah bulat
membuat dirinya dilema, antara mengejar cita-citanya atau tetap tinggal di desa
bersama Rino sang kekasih. Karena keinginannya sudah bulat ia pun memutuskan
merantau ke kota untuk mengikuti beberapa audisi.
Sehari sebelum pergi
Aisah bertemu dengan Rino, Rino pun bertanya, “Sah, apa benar kamu akan pergi?”
“Iya no, dari kecil kan
kamu tau kalau aku ingin sekali jadi artis” jawab Aisah
“Yasudah pergilah,
kejarlah cita-citamu itu” cakap Rino dengan sedih.
“Kamu jangan sedih
gitu, aku janji akan kembali untukmu” hibur Aisah.
“Janji?” ucap Rino
ragu.
“Iya aku pasti
kembali”, Aisah menegaskan.
Mereka pun saling
berpelukan dengan tetesan air mata di pipi.
Keesokan harinya Aisah berangkat ke kota di antar oleh Rino sampai ke
terminal, disana mereka saling berpisah.
Sampai di kota Aisah mengikuti audisi model video klip
band Five Minutes dan ia pun terpilih, Ricky sang pentolan FIVE MINUTES mengaku
puas bekerja sama dengan Aisah. Sukses dengan pekerjaan pertamanya, Aisah kini
kebanjiran tawaran untuk membintangi berbagai macam iklan dan nampaknya ia
mulai betah tinggal di kota dengan kemewahan hidupnya yang baru.
1 tahun telah berlalu, Aisah tak juga kembali ke desa.
Rino sang kekasih yang sudah menunggunya sekian lama itu pun akhirnya
kehilangan kesabaran, ia bertekat menyusul kekasihnya ke kota. Hanya berbekal
alamat tempat tinggal Aisah dia pun pergi, meskipun sebenarnya dia tidak
mengetahui jalan menuju alamat itu. Dengan penuh harapan Rino ingin segera
bertemu dengan sang kekasih hatinya itu. Rino sampai di kota dan ia bergegas
menuju alamatnya, bertanya pada orang sekitar namun tidak ada yang mengetahui
alamat itu. Tampaknya Aisah membohongi Rino dengan memberikan alamat palsu dan
Rino pun sadar akan hal itu. Tidak pantang menyerah demi sang kekasih Rino
terus melanjutkan perjalanan dan terus mencari dengan penuh harapan.
Lapar dan haus membuat Rino lemas, ia bingung harus
bagaimana karena duitnya sudah mulai menipis. Terus berjalan dan sampailah Rino
di depan rumah yang megah nan mewah. Karena sudah sangat lemas ia tidak kuat
lagi melanjutkan perjalanan, ia meminta air mineral pada satpam penjaga rumah.
“Permisi pak, bolehkah
saya minta segelas air? Saya haus, duit saya habis”. Dengan raut wajah pucat
“Oh iya ini dek
silahkan diminum”, ucap satpam sambil memberikan segelas air.
“Terima kasih pak”.
“Sama-sama, memangnya
adek ini dari mana mau kemana?”, Tanya satpam.
“Saya ini dari desa
pak, saya ke kota mau menyusul pacar saya”, jawab Rino.
“Apa adek tau
alamatnya?”, Tanya satpam lagi.
“Tidak pak, sudah 3
hari ini saya mencarinya namun tidak ketemu juga”.
“Siapa nama pacar adek?
Mungkin saja saya kenal”.
“Aisah pak, ini saya
ada fotonya”, sahut Rino sambil menyodorkan foto Aisah.
“Oalah non Aisah toh”.
“Bapak kenal?”.
“Tentu kenal dek, dia
itu pemilik rumah ini tapi kebetulan sedang tidak dirumah mungkin nanti malam
baru pulang”, jawab satpam.
“benarkah? Tidak
apa-apa biar saya tunggu disini pak, sudah lama saya tidak bertemu dia”, sahut Rino
dengan wajah senang.
Jam sudah menunjukan
pukul 20.00wib, Rino ingin member kejutan pada kekasihnya itu, dia bersembunyi
di belakang pos satpam. Tak lama kemudian mobil Aisah dating, Rino tampak
senang melihatnya. Namun ternyata Aisah tidak turun sendirian, dia keluar mobil
bersama seorang lelaki yang kekar tegap dan nampaknya anak orang kaya. Mereka
turun sambil saling rangkul.
Rino yang melihat dari
kejauhan hanya bisa berdiam diri menatap kekasihnya sudah memiliki kekasih
baru. Perjuangan dan pengorbanannya selama ini sia-sia, sekian lama Rino
menunggu janji Aisah dan Aisah yang selalu menjadi mimpi indahnya ternyata kini
telah menjadi mimpi buruknya.
Dengan penuh rasa kesal
Rino pun muncul ke hadapan Aisah, melihat Rino yang datang tiba-tiba membuat
Aisah kaget, reflek Aisah melepaskan rangkulan dengan lelaki itu. Aisah
bertanya “Sejak kapan kamu ada disini? Kenapa tidak bilang kalau mau kesini?”.
“Sejak 3 hari yang
lalu, aku merindukan mu, oleh karena itu aku bertekat menyusulmu, susah payah aku
mencari rumahmu dan semuanya sia-sia, kamu telah mengkhianatiku”. Ucap Rino
dengan nada kesal.
“Maafkan aku Rino, aku
tidak bisa menjaga hubungan kita, maafkan aku yaaaaa”, sahut Aisah dengan
sedikit menangis.
“Aku sudah sangat
kecewa dengan mu, aku tidak bisa memaafkanmu”, jawab Rino dengan penuh rasa
kecewa.
“Tolong beri aku
kesempatan untuk kembali padamu”, pinta Aisah.
“Aku tau sekarang kamu
sudah bukan Aisah yang dulu, sekarang kamu sudah terkenal, sudah menjadi orang
kaya jadi wajar saja kalau kamu mencari pacar yang se-level”.
“Bukan seperti itu,
sebenarnya lelaki ini hanya pelarian ku saja”, Jelas Aisah.
“Sudahlah, aku sudah
terlanjur kecewa, kamu yang selalu aku nanti ternyata sudah melupakanku, lebih
baik aku kembali ke desa, SELAMAT TINGGAL MASALALU”, ucap Rino.
Rino pun memutuskan
untuk kembali pulang ke desa dengan penuh kekecewaan.
UNSUR INTRINSIK
Tema : Cerita Cinta Remaja
Tokoh : Rino, Aisah, Satpam.
Alur/plot : Alur maju
Setting : Suasana perang batin, tempat di
rumah baru Aisah, waktu malam hari.
Amanat : Jangan mengkhianati kepercayaan
yang sudah diberikan karena itu bisa menyakiti orang lain.